Friday 16 November 2012

Jenis Batik, Jawa timur, Jawa tengah, jawa barat, bante, bali, sumatra, kalimantan, sulawesi


K L I P I N G

MOTIF-MOTIF BATIK NUSANTARA
smagi.jpg


DisusunOleh :

Joko Indiarto/21
XI IPA 5


R-SMA-BI NEGERI 1 GIRI BANYUWANGI
Jln. HOS Cokroaminoto No.38
Banyuwangi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah  dari guru saya yang bernama bu Rita Dolarina,S.pd dengan judul ” Kliping Motif – Motif Batik Nusantara”.

Dalam penyusunan tugas ini, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Saya mengucapkan terima kasih kepada bu Rita Dolarina selaku guru seni rupa saya , serta Internet, dan teman-teman saya yang memberikan informasi tentang pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata makalah berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya .


                        Banyuwangi, 14 November 2012


Penyusun                                                                                 Pembimbing


JOKO INDIARTO                                                                        RITA DOLARINA S.Pd








DAFTAR ISI

Cover depan                                                                                            
Kata Pengantar
Daftar Isi
A.   JAWA TIMUR
1.     Banyuwangi                                                             4
2.     Madura                                                                      5
3.     Pasuruan                                                                    5
4.     Pacitan                                                                       6
5.     Tuban                                                                                    6
6.     Lamongan                                                                    7
7.     Tulungagung                                                              8
B.   JAWA TENGAH
1.     Pekalongan                                                                 9
2.     Solo                                                                            10
3.     Yogyakarta                                                                10
C.   JAWA BARAT
1.     Cirebon                                                                      13
D.   SUMATRA
1.     Lampung                                                                    15
2.     Riau                                                                           15
E.    SULAWESI
1.     Makassar                                                                   16
F.    KALIMANTAN
1.     Samarinda                                                                  17
G.   BALI                                                                                    18








A.   JAWA TIMUR


1.     BANYUWANGI

Tak banyak orang yang tahu, bahwa sejatinya Banyuwangi merupakan salah satu daerah asal batik di Nusantara. Banyak motif asli batik khas Bumi Blambangan. Namun hingga sekarang, baru 21 jenis motif batik asli Banyuwangi yang diakui secara nasional. Jenis-jenis batik Banyuwangi itu salah satunya antara lain: Gajah Oling; Kangkung Setingkes; Alas Kobong; Paras Gempal; Kopi Pecah, dan lain-lain.
Semua nama motif dari batik asli Bumi blambangan ini ternyata banyak dipengaruhi oleh kondisi alam. Misalnya, Batik Gajah Oling yang cukup dikenal itu, motifnya berupa hewan seperti belut yang ukurannya cukup besar. Motif Sembruk Cacing juga motifnya seperti cacing dan motif Gedegan juga kayak gedeg (anyaman bambu). Motif-motif batik yang ada ini merupakan cerminan kekayaan alam yang ada di Banyuwangi. Motif batik seperti di Banyuwangi ini tidak akan ditemui di daerah lain dan merupakan khas Banyuwangi.
.

Motif gajah oling
Description: http://www.kassa9.com/stores/galeriaya/images/product_49830_big.jpg








Description: http://www.kassa9.com/stores/galeriaya/images/product_49830_big.jpgDescription: http://www.kassa9.com/stores/galeriaya/images/product_49830_big.jpgDescription: http://www.kassa9.com/stores/galeriaya/images/product_49830_big.jpgDescription: http://www.kassa9.com/stores/galeriaya/images/product_49830_big.jpg



2.     MADURA

Madura bgs.jpg

Batik Madura menggambarkan kehidupan keberanian masyarakat Madura. Batik Madura berasal dari sebuah kampong nelayan di sudut Bangkalan konon butuh kesiapan ekstra untuk mencapai wilayah ini karena akses jalan menuju tempat ini lumayan susah. Batik Madura memiliki warna yang mencolok , hal ini menjadi cirri Batik Khas Madura yang terkenal pemberani dalam memadukan pilihan warna.

3.     PASURUAN
pasuruan2.jpg
Batik Pasuruan juga mulai dikenal karena mampu menciptakan pewarna kain batik buatan sendiri. Beberapa bahan dasar yang digunakan adalah daun mangga yang   memunculkan warna hijau dan kulit kayu mahoni dengan warna merah.Bahan-bahan ini tentu akan memunculkan warna yang alami.


4.     PACITAN

pacitan bgs.jpg

Di Pacitan, motif yang paling sering di temui, yakni motif Buah Pace (atau disebut Buah Mengkudu). Sejarah batik tulis dengan motif Pace di Pacitan dibuat dan digagas pada tahun 2004 berdasarkan riwayat lahirnya kabupaten Pacitan. Batik dengan motif buah Pace yang dibuat seolah membentuk segi empat. Motif tersebut memiliki arti sebuah ketulusan dan pengabdian seseorang kepada yang dikasihi agar terhindar dari berbagai macam musibah atau penyakit.

5.     TUBAN

tban.jpg

Motif Batik Tulis Tradisional Tuban, apabila di cermati, terlihat betapa motif-motif tersebut sangat dipengaruhi nilai-nilai budaya jawa, islam, dan tiongkok. Gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban jelas terlihat pengaruh dari budaya tiongkok, karena gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut Nampak adalah burung ”Hong” yang jelas tidak terdapat di wilayah Tuban. Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau Jawa.Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis Tuban terlihat pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.Dahulu batik tulis ini hanya digunakan untuk upacara-upacara tradisional masyarakat Tuban seperti sedekah bumi, pernikahan, pemakaman.


6.     LAMONGAN

Para perancang motif dan pembatik menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan cara simbolik, termasuk kostumnya dengan desain tekstil. Simbol itu terekspresikan lewat bentuk, motif dan warna, dan ternyata memiliki nilai estetika yang tinggi. Disana ada goresan hati, sketsa jiwa dan warna­warni kehidupan. Motif dan corak batik hakekatnya dapat menjadi sebuah cermin jiwa perancang dan pemakainya.
Description: gendangan
motif gendangan
Description: lungsemanggi-300x224
motif lotif batik Sendang.

Description: melaten-300x224
motif melaten

7.     TULUNGAGUNG

tlungagung.jpg

Tulungagung terletak pada tingkat keberanian memadukan warna untuk menghasilkan batik dengan warna yang berbeda. Dari yang kebanyakan berwarna coklat maupun hitam, kini lebih berani dengan memainkan warna yang lebih cerah.Beberapa motif yang paling banyak dibuat di Tulungagung antara lain “buket ceprik gringsing”, ”buket ceprik pacitungker”, serta “lereng buket”. Ketiga motif tersebut merupakan satu di antara 86 motif yang dimiliki paraperajin di Tulungagung. Batik Tulungagung, JawaTimur yang juga dikenaldengan Barong Gung, kini mulai dilirik pengusaha timur tengah.Adalah pengusaha asal Arab Saudi Talal Omar Al Yafee yang berniat memasarkan Barong Gung ketanah kelahirannya.



B.   JAWA TENGAH

1.     PEKALONGAN

Pekalongan bgs.jpg

Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai Negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat.Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas.Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.









2.     SOLO

Ragam motif batik asal Solo memang dipengaruhi dengan makna-makna simbolis yang berasal dari kebudayaan Hindu. Beberapa cirri khas batik Solo banyak ditemukan pada motif-motif seperti, sawat, meru, naga, burung, dan modang.

solo (2).jpg



3.     YOGYAKARTA

5 motif batik Yogyakarta :
a)     Motif Batik Kuwung
Makna Filosofi : Biasa dipakai raja dan keluarganya sebagai lambing keperkasaan dan keadilan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ4gElFGsjlzNay4-iBDrepdjGHOmvxsYxiQDe15V0Wt3_z1DeEsJo7xJshsXU6IzGqMsQ3ohiUBKTwKsFhC_ibahcQA4tkkV96GXaBAEkQsRvLgPtTU0Q3aQhT9yLVcx2P3wTwWSvVb0V/s320/kawung.JPG

b)    Motif Batik Parang Kusumo
Makna Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixUzSOCHN3D65lEhyH3bgWJYl4XRQkyS44cggGPUxD2QDSBnK7Wm4N1xU9xPLeKflrb_p7NFiiVdzsZXh0DafX-Kv6kRzgWCwja8rXqR7bQd1RLD8l8-Co35GFXx912-P3dYmognFuIp0a/s200/parangkusumo.JPG

c)     Motif Batik Truntum
Makna Filosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicPAoWRXA2fOhH_f-h2wrjgrItxpEaZBMcAABJefXBVKYCDGqLkdj5b_9sV6cb9PA51bvxUGW5skI6-i1iu8KIUbdozuKhLOP3BBun4C86w99KyggFd6s0PJLFno6oUdCB29r3gRepOgc0/s200/truntum.JPG

d)    Motif Batik Tambal
Makna Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakankan ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTPyQWIr4Q2Tv4Q3rZHDx1mH6LaqTwDD8dE9w1ub2FlFs5wlF-4V7h6FnBquUI7joLohyVDnYtQvny-xmPx0e4nohV0cdOjfDd0lRoGf1iBPuqmLGsv50iYR_kz1uWtyUv7qLs5dyeKue0/s200/tambal.JPG

e)     Motif Batik Pamiluto
Makna Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut (tertarik).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF4L7Q_c-n3Ntg3-VctZ2KGM3RKTM6_pm3cnj3c40fEQRgy_JjRjoGGBeq-umbjuBtLUIQjAO1Oi6DMr0E3Ho2RBg1r1dHgKAqFMTsgYb_XQfzjb7vs0TRDilaPQzSdwHvw3wXhqepfSF0/s200/pamiluto.JPG


§  Jawa Barat
1.     Cirebon
Nilai-nilai dasar dalam Megamendung
Nilai-nilai dasar dalam seni apapun termasuk dalam seni batik motif megamendung bisa didekati dengan cara sbb:
a. Nilai Penampilan (appearance) atau nilai wujud yang melahirkan benda seni. Nilai ini terdiri dari nilai bentuk dan nilai struktur. Nilai bentuk yang bisa dilihat secara visual adalah motif megamendung dalam sebuah kain yang indah terlepas dari penggunaan bahan berupa kain katun atau kain sutera. Sementara dalam nilai struktur adalah dihasilkan dari bentuk-bentuk yang disusun begitu rupa berdasarkan nilai esensial. Bentuk-bentuk tersebut berupa garis-garis lengkung yang disusun beraturan dan tidak terputus saling bertemu.
b. Nilai Isi (Content) yang dapat terdiri atas nilai pengetahuan (kognisi), nilai rasa, intuisi atau bawah sadar manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang dapat terdiri dari atas moral, nilai sosial, nilai religi, dsb.
Pada bentuk Megamendung bisa kita lihat garis lengkung yang beraturan secara teratur dari bentuk garis lengkung yang paling dalam (mengecil) kemudian melebar keluar (membesar) menunjukkan gerak yang teratur harmonis. Bisa dikatakan bahwa garis lengkung yang beraturan ini membawa pesan moral dalam kehidupan manusia yang selalu berubah (naik dan turun) kemudian berkembang keluar untuk mencari jati diri (belajar/menjalani kehidupan sosial agama) dan pada akhirnya membawa dirinya memasuki dunia baru menuju kembali kedalam penyatuan diri setelah melalui pasang surut (naik dan turun) pada akhirnya kembali ke asalnya (sunnatullah). Sehingga bisa kita lihat bentuk megamendung selalu terbentuk dari lengkungan kecil yang bergerak membesar terus keluar dan pada akhirnya harus kembali lagi menjadi putaran kecil namun tidak boleh terputus.
dsc03235
Terlepas dari makna filosofi bahwa Megamendung melambangkan kehidupan manusia secara utuh sehinga bentuknya harus menyatu. Dilihat dari sisi produksi memang mengharuskan kalau bentuk garis lengkung megamendung harus bertemu pada satu titik lengkung berikutnya agar pada saat pemberian warna pada proses yang bertahap (dari warna muda ke warna tua) bisa lebih memudahkan.
Bilamana kita cermati, maka akan kita dapatkan bahwa bentuk Megamendung banyak sekali variasinya. Ada yang berbentuk lancip pada ujungnya dan ada yang berbentuk bulat tumpul pada ujungnya. Ada pula yang memiliki lekukan berbentuk menyudut pada bagian bentuk lengkungannya. Dengan sendirinya bagi pendesain batik pemula yang tidak terbiasa dengan proses membatik dan tidak mengerti makna filosofi Megamendung, bilamana menggambar Megamendung akan sedikit mengalami kesulitan serta kemungkinan akan terjadi kesalahan. Yang harus diperhatikan lagi adalah motif Megamendung hampir mirip dengan motif Wadasan. Akan tetapi tidak sama penempatannya dengan motif Wadasan (perlu dipelajari khusus pada kesempatan berikutnya).
c. Nilai Pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukkan adanya nilai bakat pribadi seseorang, nilai ketrampilan, dan nilai medium yang dipakainya. Ungkapan yang ditampilkan oleh senimannya berupa proses batik yang begitu indah dengan memberikan goresan lilin lewat alat yang dinamakan canting terbuat dari bahan tembaga tipis yang dibentuk secara hati-hati sehingga lilin panas yang melewati ujung canting bisa mengalir dengan lancar. Paduan unsur warna yang harmonis dengan penuh makna bagi siapa yang melihatnya. Unsur warna biru yang kita kenal dengan melambangkan warna langit yang begitu luas, bersahabat dan tenang. Ditambah lagi dengan ada yang mengartikan bahwa biru melambangkan kesuburan sehinga warna batik Megamendung pada awalnya selalu memberikan unsur warna biru diselingi dengan warna dasar merah.






C.   SUMATRA

1.     LAMPUNG

lampung8.jpg

Motif batik Lampung sangat di pengaruhi kebudayaan India, motif budha sangat kental di dalamnya.motif yang paling terkenal di dunia dari batik Lampung ini adalah motif perahu dan pohon kehidupannya.

2.     RIAU

riau1.jpg

Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan system tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.



D.   SULAWESI

1.     MAKASSAR

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0f/Batik_Lasem_Tulis.jpg

Pengaruh budaya Tionghoa terlihat jelas pada motif burung Hong, banji, bunga seruni, dan liong. Motif-motif itu dicipta oleh Na Li Ni dan menjadi ciri yang sangat khas dan unik dari batik Lasem hingga saat ini.Batik Lasem juga mendapat pengaruh dari motif  batik Solo dan Yogyakarta. Ornamen kawung dan parang kerap ditemui dalam batik Lasem.
E.    KALIMANTAN

1.     SAMARINDA

Samarinda.JPG



F.    BALI
Pada dasarnya motif batik terinspirasi dari ornament atau seni budaya lokal. Untuk batik Bali sendiri mengangkat ornament khas daerahnya terlambangkan dari naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura. Nuansa ornaments tersebut dipadukan dengan unsure-unsur batik dari daerah lain ataupun unsur-unsur negara lain hingga design batik bali nampak modern dan kontemporer. Walaupun pada dasarnya motif tradisional pun tetap bagus. Lebih mantap bisa lihat koleksi batik bali di blog Batik Wong Bali milik I.A.P. Pidada.
bali bgs.jpg